Menhan Kabinet Yoon Disebut Jadi Dalang Drama Darurat Militer Korsel

1 month ago 24

CNN Indonesia

Rabu, 04 Des 2024 14:30 WIB

Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong Hyun disebut menjadi dalang penetapan status darurat di Negeri Ginseng pada Selasa (3/12) malam waktu setempat. Menhan Korea Selatan Kim Yong Hyun disebut jadi dalang drama darurat militer negara itu. (SAUL LOEB / AFP)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong Hyun disebut menjadi dalang penetapan status darurat militer di Negeri Ginseng pada Selasa (3/12) malam waktu setempat.

Presiden Yoon Suk Yeol memberlakukan darurat militer itu pukul 23.00. Enam jam kemudian, dia mencabut status itu usai parlemen sepakat menolak darurat militer dan ribuan warga turun ke jalan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Pertahanan Korsel mengonfirmasi bahwa Kim mengusulkan deklarasi darurat militer ke Presiden Yoon Suk Yeol melalui perdana menteri, demikian dikutip Korea Herald, Rabu (4/12).

Berdasarkan undang-undang Korsel, menteri pertahanan atau menteri dalam negeri bisa mengusulkan darurat militer ke presiden melalui perdana menteri saat darurat nasional.

Sebelum status darurat militer diterapkan, Kim dilaporkan menggelar pertemuan dengan para komandan utama dan meminta untuk meningkatkan kewaspadaan di kalangan militer.

Saat darurat militer berlaku, pasukan Angkatan Bersenjata mengepung Gedung Majelis Nasional.

Ketika itu, anggota parlemen ramai-ramai mendatangi tempat tersebut untuk menggelar sidang menolak status darurat. Parlemen saat ini diketuai partai oposisi, Demokrat sementara Yoon berasal dari Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party).

Hasilnya, sebanyak 190 anggota parlemen yang hadir menolak status darurat militer itu.

Kim merupakan mantan Jenderal Angkatan Darat bintang tiga. Dia satu sekolah dengan Yoon.

Mereka berada dalam satu kelompok yang disebut "Faksi Chungham." Chungham adalah nama sekolah menengah di Eunpyeong-gu, Seoul. Kim lulus dari sekolah tersebut satu tahun sebelum Yoon.

"Fraksi Chungam," dan peran mereka dalam deklarasi darurat militer kali ini, mengingatkan publik Korsel soal kelompok militer rahasia "Hanahoe" pada 1970-an.

Hanahoe merupakan kendaraan utama bagi diktator Chun Doo-hwan untuk merebut kekuasaan melalui kudeta pada 1979. Kelompok ini juga sebagian besar terdiri dari alumni kelas 11 Akademi Militer Korea, termasuk Chun dan teman lama sekaligus penggantinya, Presiden Roh Tae Woo.

Kembali soal Kim, dia juga merupakan bagian tim kampanye Yoon saat pemilihan presiden pada 2022.

Dia disebut-sebut memainkan peran dalam pemindahan kantor kepresidenan ke Gedung Kementerian Pertahanan di Yongsan.

Yoon lalu mengangkat dia menjadi Direktur Dinas Keamanan Presiden. Kemudian pada Agustus lalu, Kim dipilih menjadi Menteri Pertahanan.

Sejumlah oposisi menduga pengangkatan itu bagian dari scenario Yoon untuk menetapkan dekrit darurat militer.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi