Perang Saudara Suriah, Apa Saja Faksinya dan Negara Penyokong?

1 month ago 25

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Perang saudara di Suriah tentu bukan barang baru dalam isu global. Sebab, perang yang hingga kini masih bergulir tersebut sudah terjadi sejak belasan tahun yang lalu.

Perang saudara Suriah bermula dari serangkaian protes yang menentang rezim otoriter Presiden Bashar Al Assad pada 2011.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kala itu, banyak warga negara Suriah yang mendesak Al Assad mundur dari kursi presiden karena kepemimpinannya yang lalim.

Kelaparan, kemiskinan, kondisi ekonomi yang runtuh, dan kekeringan yang merajalela didiamkan begitu saja hingga membuat rakyat sengsara.

Protes ini pun direspons keras oleh pemerintah Al Assad hingga menyebabkan banyaknya korban jiwa.

Protes ini pun kian parah hingga menyebabkan perang yang menyeret faksi-faksi oposisi pemerintah, demikian dikutip Britannica.

Faksi-faksi tersebut sama-sama ingin mengambil alih pemerintah dan berebut kekuasaan di Suriah.

Lantas, faksi apa saja yang terseret dalam perang saudara di Suriah? Berikut daftar faksi yang bertikai di Suriah beserta negara-negara penyokongnya.

Pasukan Bashar Al Assad

Pasukan Bashar Al Assad adalah pasukan yang berada di bawah naungan rezim otoriter Suriah.

Pasukan inilah yang saat ini bertikai dengan kelompok pemberontak untuk merebut kembali Kota Aleppo.

Pasukan Al Assad ini dibentuk sebagai alat bagi Al Assad untuk melanggengkan kekuasaannya di negara mayoritas Islam Syiah tersebut.

Dilansir DW, pasukan Al Assad ini disokong oleh dua negara berpengaruh, yakni Rusia dan Iran. Moskow dan Teheran sudah menjadi 'sekutu setia' Al Assad sejak lama.

Rusia sudah menjadi sekutu Al Assad sejak 2011. Saat itu, mereka menjadi penyumbang senjata bagi Suriah untuk berperang melawan pemberontak.

Hingga saat ini, Rusia juga masih mendukung rezim Al Assad untuk melanggengkan kekuasaannya di Suriah.

"Tentu saja kami akan terus mendukung al-Assad dan menjaga kontak pada tingkat yang tepat untuk menganalisis situasi," kata juru bicara Rusia, Dmitry Peskov.

Kelompok Hayat Tahrir al-Sham

Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merupakan kelompok oposisi terbesar di Suriah. Kelompok yang disokong Turki ini juga menjadi oposisi yang paling vokal menentang rezim otoriter Al Assad di Suriah.

Kelompok HTS ini yang membuat perang saudara di Suriah kembali menyala usai meredup selama beberapa tahun.

Pekan lalu, kelompok oposisi pemerintah ini melakukan serangan ke Aleppo dan berhasil mengambil alih kota tersebut dari tangan pemerintah Suriah.

Untuk merebut kembali Aleppo, Suriah juga bakal dibantu oleh milisi Irak yang didukung Iran, yakni Badr dan Nujaba.

Merespons tindakan ini, pemerintah Suriah di bawah rezim Al Assad tidak mau tinggal diam. Mereka berjanji bakal membalas dan mengambil alih Aleppo dari tangan HTS.

HTS sendiri sudah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat sejak 2018 lalu. Predikat ini diberikan lantaran HTS diduga berkiblat ke Al Qaeda.

Tentara Nasional Suriah

Tentara Nasional Suriah (SNA) juga merupakan kelompok oposisi pemerintah Suriah selain HTS, demikian dikutip CNN.

Sama dengan HTS, SNA juga didukung oleh Turki untuk merebut kekuasaan rezim otoriter Al Assad di Suriah.

SNA saat ini juga turut memperkeruh suasana perang saudara di Suriah. Sebab, belum lama ini, mereka meluncurkan Operasi Fajar Kebebasan di wilayah timur laut yang dikuasai oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Jadi, selain berperang melawan pasukan Al Assad, SNA juga berperang melawan SDF untuk mengambil alih kekuasaan di Suriah.

Pasukan Demokratik Suriah

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) juga merupakan salah satu kelompok oposisi pemerintah yang menentang rezim Al Assad di Suriah.

Kelompok ini juga ingin mengambil alih pemerintahan Suriah yang kini berada di bawah kendali Al Assad dan pasukannya.

Selain menghadapi pasukan Al Assad, SDF juga harus menghadapi kelompok oposisi lainnya yang punya tujuan serupa. Salah satunya adaloah SDF.

Jadi, selain berperang melawan pasukan Al Assad, SDF juga berperang melawan SNA untuk mengambil alih kekuasaan di Suriah.

Turki merupakan negara yang punya sentimen negatif terhadap SDF. Bahkan, Ankara juga menganggap pasukan ini sebagai organisasi teroris.

(gas/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi