CNN Indonesia
Senin, 04 Nov 2024 18:14 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Aksi 411 yang dimotori Front Persaudaraan Islam (FPI) dan sejumlah ormas Islam selesai digelar. Pimpinan aksi membubarkan massa setelah tuntutan mereka didengar Istana.
FPI dkk mengutus sejumlah delegasi, termasuk Aziz Yanuar, ke Istana. Mereka tak berhasil menemui Presiden Prabowo Subianto, tetapi Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) menerima dokumen tuntutan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada cap telah diterima oleh Mensesneg, yaitu dari Kemensetneg atas nama Iskandar yang telah menerima (surat tuntutan), pun menolak tim delegasi. Saya tanya umat Islam yang hadir kecewa tidak? Kalau kecewa, besok kita mau aksi lagi, setuju?" kata Ketua Umum DPP FPI Muhammad Alatas di Patung Kuda, Jakarta, Senin (4/11).
Alatas mengatakan aksi hari ini bukan akhir dari gerakan mereka. Ormas-ormas Islam akan kembali menggelar aksi serupa pada 2 Desember mendatang.
Dia menyebut aksi itu dibalut dengan tajuk "Reuni Aksi 212". Alatas meminta para pengikutnya untuk menyebarkan rencana itu ke pelosok negeri.
"Dari sekarang hubungin saudara-saudara kita yang di Aceh, yang di Sumut, di berbagai tempat, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, semua provinsi kita berikan informasi untuk kumpul selama 212," ujarnya.
Dia menambahkan, "Saya yakin kalau umat Islam bersatu, maka presiden akan sadar bahwa dia punya potensi besar di atas umat Islam. Betul? Siap hadir 212?"
Sebelumnya, FPI dan sejumlah ormas Islam menggelar Aksi 411 di Patung Kuda, Jakarta. Mereka menuntut Presiden ketujuh RI Joko Widodo diadili atas kejahatan-kejahatan selama 10 tahun menjabat.
Mereka juga meminta pemerintah menangkap dan memproses hukum pemilik akun Fufufafa. Massa aksi yakin betul akun media sosial yang menghina Prabowo itu adalah milik Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
(dhf/fra)
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.