CNN Indonesia
Jumat, 06 Des 2024 12:06 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Sebanyak 254.747 orang telah menandatangani petisi yang mendesak Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah Maulana Habiburrahman dari utusan khusus presiden pada Jumat (6/12) pukul 10.34 WIB.
Petisi itu muncul buntut tindakan Miftah yang mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji dalam suatu pengajian.
Petisi yang dimulai sejak (4/12) lalu ini berjudul "Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden". Petisi ini dibuat oleh Dika Prakasa yang menilai tindakan Miftah kontradiktif dengan sikap Prabowo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai citra Pemerintahan Prabowo berpotensi tercemar jika Miftah terus ditugaskan sebagai utusan khusus presiden.
"Jika ini terus dibiarkan, secara tidak langsung pemerintahan yang bapak pimpin ikut tercoreng," bunyi petisi tersebut.
"Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beliau, karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segera copot Gus Miftah!" sambungnya.
Adapun jumlah penandatangan ini bertambah setidaknya 250 ribu orang sejak petisi muncul pada Rabu (4/12) lalu pukul 20.14 WIB. Kala itu, sudah ada 3.535 orang yang menandatangani petisi ini.
Sebelumnya, Miftah menuai kecaman publik karena mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji. Saat diminta memborong dagangan penjual itu, Miftah malah melontarkan ucapan "goblok" kepada Sunhaji.
Miftah sudah meminta maaf ke publik melalui video dan meminta maaf langsung Sunhaji. Selain Miftahyang sudah mendatangi Sunhaji, penjual es teh itu juga sudah datang ke tempat tinggal Mitfah.
Miftah sendiri enggan merespons soal banyaknya desakan kepada pemerintah agar dirinya dicopot dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
"Enggak usah tanya itu, enggak usah tanya itu. Bukan wewenang saya. Udah, udah itu bukan wewenang saya," kata Gus Miftah ditemui di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman, DIY, Rabu (4/11).
Sementara Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komaruddin mengatakan Presiden Prabowo Subianto menerima berbagai masukan. Hal itu ia sampaikan merespons desakan pencopotan Miftah.
"Ya semua aspirasi dari warga negara Indonesia, semua tokoh bangsa, baik kelas menengah, atas, ataupun bawah akan ditampung dan diperhatikan oleh Pak Presiden," ucap Ujang.
(mab/DAL)
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.