CNN Indonesia
Rabu, 04 Des 2024 16:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Amerika Serikat buka suara menanggapi keadaan darurat militer Korea Selatan yang sempat diumumkan Presiden Yoon Suk Yeol.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell mengatakan pihaknya saat ini memantau dengan sangat cermat situasi yang terjadi di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel juga mengatakan bahwa situasi di Korsel sangat tak menentu sehingga ia tak mau berkomentar banyak.
"Semua harapan dan ekspektasi adalah setiap pertikaian politik dapat diselesaikan secara damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Patel pada Selasa (3/12) seperti dikutip ABC News.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menetapkan keadaan darurat militer pada Selasa (3/12) malam dengan alasan adanya ancaman dari Korea Utara dan kekuatan "anti-negara".
"Untuk melindungi Korea Selatan yang liberal dari ancaman yang ditimbulkan oleh kekuatan komunis Korea Utara dan untuk melenyapkan elemen-elemen anti-negara, dengan ini saya mengumumkan darurat militer," kata Yoon dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi kepada rakyat, dikutip AFP.
Yoon mengatakan "partai oposisi" telah melumpuhkan pemerintahan semata-mata demi memakzulkan dirinya hingga mendesak penyelidikan khusus bagi ibu negara Kim Keon Hee.
Yoon terlibat skandal korupsi tahun ini, dengan salah satu skandal turut melibatkan istrinya, Kim Keon Hee, karena diduga menerima tas Dior sebagai suap serta mengenai dugaan manipulasi saham.
Bulan lalu, Yoon didesak mengeluarkan permintaan maaf di TV nasional sambil mengatakan bahwa ia mendirikan kantor yang mengawasi tugas-tugas ibu negara. Namun demikian, ia menolak permintaan oposisi untuk menggelar penyelidikan khusus.
Beberapa jam setelah mengumumkan status darurat militer, Yoon mencabut keadaan tersebut. Pasalnya, parlemen Korsel langsung melakukan pemungutan suara guna membatalkan pernyataan Yoon yang membuat publik heboh. Dengan suara bulat mereka sepakat untuk mengakhiri status darurat militer.
Juru bicara Dewan Keamanan AS mengatakan pihaknya bersyukur bahwa Yoon langsung mencabut status darurat militer itu.
"Kami lega Presiden Yoon mengubah keputusan deklarasi darurat militer yang mengkhawatirkan dan menghormati keputusan National Assembly Korea Selatan untuk mengakhirinya. Demokrasi merupakan fondasi aliansi AS-Korsel dan kami akan terus memonitor situasi ini," ucapnya dalam sebuah pernyataan.
(blq/bac)