RSCM Catat 46 Pasien Dirawat Imbas Kecanduan Judi Online

14 hours ago 3

CNN Indonesia

Jumat, 15 Nov 2024 13:01 WIB

Sebanyak 46 pasien dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sepanjang 2024 imbas kecanduan judi online. Ilustrasi. Sebanyak 46 pasien dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sepanjang 2024 imbas kecanduan judi online. (ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 46 pasien dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sepanjang 2024 imbas kecanduan judi online. Jumlah itu naik tiga kali lipat jika dibandingkan 2023.

"Tapi untuk yang dirawat inap dari Januari sampai Oktober 2024, itu ada sekitar 46," kata Kepala Divisi Psikiatri RSCM Kristiana Siste di RSCM, Jakarta, Jumat (15/11).

Dalam periode yang sama, ada sekitar 126 pasien yang dirawat jalan. Jumlah ini pun naik dua kali lipat dibandingkan 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siste menjelaskan mayoritas pasien judi online di RSCM adalah laki-laki dengan usia produktif 18 hingga 35 tahun.

"Jadi sekitar 18 sampai 35 tahun yang datang. Anak-anak ada sekitar remaja, 14 tahun, 17 tahun, 18 tahun itu ada, tapi kebanyakan 18 sampai 35 tahun yang datang," katanya.

Ia mengatakan mayoritas pasien yang datang juga berasal dari Jabodetabek, namun ada juga yang dirujuk dari luar Jabodetabek.

"Rujukan juga dari luar kota, misalnya dari Kalimantan, Sumatera, kemudian juga dari Jawa Tengah itu ada yang datang kemari juga. Ada juga dari Sulawesi juga datang kemari, untuk dirujuk oleh dokter umum di sana atau oleh teman psikiater juga di sana," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan penanganan pasien kecanduan judi online harus komprehensif. Siste mengatakan karena ada kerusakan otak, maka penanganan melibatkan obat-obatan untuk mengurangi keinginan bermain judi.

Lalu karena ada pikiran yang salah dan tidak terkontrol untuk bermain judi dilakukan psikoterapi yakni terapi kognitif perilaku.

"Dan karena ada kerusakan otak bagian depan, sehingga tidak bisa mengendalikan perilaku, maka ada modalitas terapi terkini namanya transmagnetic stimulation.
Jadi dialirkan gelombang elektromagnetik yang bisa mengaktifkan stop system di otak bagian depan, sehingga orang tersebut bisa mengendalikan perilakunya," ucapnya.

(yoa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi