CNN Indonesia
Jumat, 15 Nov 2024 16:19 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Divisi Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kristiana Siste mengatakan mayoritas pasien kecanduan judi online yang dirawat di rumah sakit itu bukan pengangguran, namun justru bekerja dan tulang punggung keluarga.
"Kebanyakan itu bukan pengangguran, saya bisa mengatakan demikian. Justru kebanyakan mereka bekerja dan tulang punggung keluarga," kata Siste di RSCM, Jakarta, Jumat (15/11).
Di RSCM, tercatat sebanyak 46 pasien dirawat sepanjang 2024 imbas kecanduan judi online. Jumlah itu naik tiga kali lipat jika dibandingkan 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam periode yang sama, ada sekitar 126 pasien yang dirawat jalan. Jumlah ini pun naik dua kali lipat dibandingkan 2023.
Mayoritas pasien judi online di RSCM adalah laki-laki dengan usia produktif 18 hingga 35 tahun.
"Jadi sekitar 18 sampai 35 tahun yang datang. Anak-anak ada sekitar remaja, 14 tahun, 17 tahun, 18 tahun itu ada, tapi kebanyakan 18 sampai 35 tahun yang datang," katanya.
Ia menjelaskan penanganan pasien kecanduan judi online harus komprehensif. Siste mengatakan
karena ada kerusakan otak, maka penanganan melibatkan obat-obatan untuk mengurangi keinginan bermain judi.
Lalu karena ada pikiran yang salah dan tidak terkontrol untuk bermain judi, dilakukan psikoterapi yakni terapi kognitif perilaku.
"Dan karena ada kerusakan otak bagian depan, sehingga tidak bisa mengendalikan perilaku, maka ada modalitas terapi terkini namanya transmagnetic stimulation. Jadi dialirkan gelombang elektromagnetik yang bisa mengaktifkan stop system di otak bagian depan, sehingga orang tersebut bisa mengendalikan perilakunya," ucapnya.
Ia menjelaskan 70 persen pasien yang menjalani pengobatan di RSCM sudah berhenti dari aktivitas judi online.
"Sekitar 70 persen sudah tidak berjudi lagi, tapi namanya kecanduan itu kan ada masa relapse ya, jadi kita mesti follow up 3 bulan setelah pasca perawatan. Itu yang belum kami lakukan," katanya.
(yoa/ugo)
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.