Suzuki Respons Mobil Listrik CBU Bebas PPnBM: Kami Tambah Investasi

1 month ago 29

CNN Indonesia

Selasa, 26 Nov 2024 06:15 WIB

Suzuki Indomobil Sales mengungkap bakal menambah investasi di Indonesia ketika pemerintah saat ini lebih mendukung percepatan kendaraan listrik. Suzuki Indomobil Sales mengungkap bakal menambah investasi di Indonesia ketika pemerintah saat ini lebih mendukung percepatan kendaraan listrik.(Suzuki Indomobil Sales)

Tangerang, CNN Indonesia --

Suzuki Indomobil Sales (SIS) menanggapi keputusan pemerintah memberikan insentif berupa bebas PPnBM untuk mobil listrik impor CBU. Pihak merek langganan lima besar terlaris di dalam negeri ini menyatakan tak akan mengendurkan performa dan mengungkap justru bakal menambah investasi.

Marketing Director SIS Harold Donnel di Tangerang, Senin (25/11), awalnya mengatakan perusahaannya saat ini hanya bisa mengikuti kebijakan pemerintah yang lebih mendukung mobil listrik tersebut.

Saat ini Suzuki di Indonesia belum punya mobil listrik dan mengandalkan teknologi mild-hybrid pada produk-produk elektrifikasinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah sudah tahu langkah-langkah yang paling baik untuk masyarakat Indonesia dan industrinya, dan kita harus mengikuti. Tapi di sisi yang lain, walau ada pernyataan seperti itu tidak alih-alih bahwa Suzuki akan mengendurkan performanya di Indonesia," ucap Harold.

Dia menjelaskan hal ini justru membuat Suzuki semakin tertantang membuktikan bahwa Suzuki di Indonesia tak hanya jualan mobil. Dia mengungkap sebentar lagi Suzuki bakal menambah investasi meski tak diungkap detailnya.

"Jadi kami akan melakukan yang terbaik untuk bisa mempertahankan suzuki di Indonesia dengan skema produksi yang ada di Indonesia," kata dia.

"Kita enggak akan ... impor-impor saja, enggak. kita akan tetap menaikkan nilai investasi kita dalam jangka waktu dekat, dan kami buktikan ke pemerintah dan masyarakat Indonesia bahwa Suzuki memang sangat serius dengan market Indonesia," tutur Harold lagi.

Insentif bebas PPnBM mobil listrik CBU dianggap memiliki keuntungan dan kerugian buat industri otomotif dalam negeri.

Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menilai keuntungan dari implementasi Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM Nomor 1 Tahun 2024 itu, di antaranya akan mempercepat adopsi dan infrastruktur kendaraan listrik serta menambah investasi rantai pasok komponen.

Sementara kerugian dituturkan Yannes yakni bisa mengganggu investasi otomotif lain yang sudah ada. Dia menyebut juga ada potensi pengembangan teknologi Internal Combustion Engine (ICE) menjadi hybrid bisa patah oleh produk mobil listrik CBU yang lebih murah.

Pabrik Thailand tutup

Suzuki di Indonesia akan memainkan peran lebih besar mulai tahun depan seiring ditutupnya pabrik Suzuki di Thailand pada akhir 2025. Indonesia akan menjadi induk produksi mobil di kawasan ASEAN dan hal ini disebut Harold akan membuka bisnis baru.

"Dengan Suzuki Indonesia menjadi salah satu motherplant di ASEAN, itu membuka bisnis lain buat Suzuki Indonesia. Maksudnya adalah kita menjadi satu-satunya pabrik di Asia Tenggara dan kita bisa melakukan banyak ekspor karena hal tersebut," ucap Harold.

Harold tak merinci apakah perubahan struktur produksi mobil Suzuki itu terkait soal investasi baru yang akan diguyur ke Indonesia. Meski begitu dia memaparkan Indonesia akan kebagian untung karena hal tersebut lantaran neraca ekspor akan lebih baik.

"Kita menjadi sebuah sentral, dan itu menjadi keuntungan tersendiri buat Suzuki Indonesia dan buat negara karena neraca ekspor kita bisa jadi lebih baik begitu Suzuki Thailand sudah benar-benar tidak memproduksi apa-apa," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(fea/mik)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi