CNN Indonesia
Sabtu, 08 Mar 2025 07:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah pemilik mobil Tesla di Amerika Serikat (AS) mengganti emblem mobil mobil mereka dengan sejumlah merek lain, seperti Toyota dan Honda. Apa alasannya?
Ternyata mereka melakukan hal tersebut untuk menghindari aksi vandalisme imbas sentimen terhadap Bos Tesla Elon Musk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penampakan sejumlah mobil Tesla yang 'menyamar' ini salah satunya diunggah akun @ali_alsama7i di X. Unggahan ini di antaranya menampilkan Cybertruck yang bagian belakangnya diberi tulisan Toyota hingga Tesla Model 3 yang mengganti emblemnya menjadi Honda Civic.
"Beberapa pemilik Tesla di AS menukar logo mobil mereka dengan merek-merek seperti Honda atau Mazda untuk menghindari vandalisme dan memprotes sikap politik Elon Musk. Demonstrasi anti-Musk bermunculan di seluruh AS dan Eropa, dengan para pengunjuk rasa memboikot Tesla, menghancurkan kendaraan, dan mengkritik dukungan Musk terhadap kebijakan Trump serta sindirannya terhadap para pemimpin Eropa," ujar akun tersebut di X, Kamis (6/3).
"Sepertinya para pemilik Tesla menukar huruf "T" mereka dengan sebuah penyamaran," tambahnya.
Unggahan mobil Tesla 'menyamar' ini juga beredar di Reddit. Para pengguna Reddit berteori para pemilik Tesla berupaya menjauhkan diri dari Musk karena hubungannya dengan kelompok-kelompok politik sayap kanan dan perannya di Departemen Efisiensi Pemerintahan Trump.
"Seseorang takut mobilnya dirusak," kata seorang pengguna Reddit, dikutip dari New York Post.
"Bayangkan jika Anda sangat malu mengendarai Tesla, Anda hanya perlu mengganti merek?" kata pengguna lain.
Mobil-mobil Tesla telah menjadi target grafiti setelah gestur Musk yang ditafsirkan oleh beberapa orang sebagai penghormatan kepada Nazi.
Para pengunjuk rasa di Eropa memproyeksikan gambar Adolf Hitler ke pabrik Tesla di Berlin sebagai bentuk protes atas sikap politik Musk.
Baru-baru ini, demonstrasi ricuh di depan dealer Tesla di New York City. Demo ini memprotes peran pemiliknya, Musk, dalam pemangkasan besar-besaran tenaga kerja federal atas perintah Presiden Donald Trump.
Protes tersebut, yang menurut polisi melibatkan ratusan orang, merupakan salah satu dari gelombang demonstrasi "Tesla Takedown" yang terjadi di seluruh penjuru AS. Demonstrasi ini menargetkan Musk yang merupakan Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah, atau DOGE.
Dilansir dari Reuters, kerumunan pengunjuk rasa juga turun ke showroom Tesla Jacksonville, Florida, Tucson, Arizona, dan kota-kota lain, memblokir lalu lintas, meneriakkan dan melambaikan spanduk bertuliskan "Bakar Tesla: Selamatkan Demokrasi," dan "Tidak Ada Diktator di AS."
(lom/dmi)