Jakarta, CNN Indonesia --
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 Kodim 1512/Weda kini hadir di Halmahera, tepatnya di tiga desa terpencil yakni Desa Nusliko, Goeng, dan Akeici.
Kehadiran program ini disambut baik oleh warga yang selama bertahun-tahun hidup dalam keterbatasan infrastruktur dan fasilitas dasar, karena TMMD membawa harapan dan perubahan bagi desa mereka.
Melalui program ini, berbagai pembangunan dilakukan, termasuk pembangunan rumah warga, tempat mandi, cuci, kakus (MCK), pembuatan sumur, penanaman mangrove, serta bantuan sembako untuk masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di ketiga desa ini, program pembangunan rumah mencakup enam unit, termasuk rumah milik Hermanus dan Ibu Lois di Nusliko.
Sebelum tersentuh program ini, rumah mereka tidak layak huni dan terlihat rapuh saat diterpa angin pantai yang kencang. Kini, rumah mereka telah berdiri kokoh dan dapat memberikan perlindungan bagi keluarga mereka.
Kemudian, satu unit MCK dibangun di masing-masing desa. Hal ini sangat penting, mengingat warga selama ini kesulitan mengakses air bersih.
Banyak dari mereka terpaksa mandi di tempat terbuka atau buang air di pinggir pantai, yang berisiko bagi kesehatan dan kelestarian lingkungan. Kini, dengan akses MCK yang lebih baik, warga merasa lebih aman dan terhindar dari berbagai penyakit.
Di Desa Goeng, kehadiran TMMD memberikan solusi atas masalah air bersih yang selama ini menjadi beban. Warga desa ini harus berjalan hingga tiga kilometer untuk mendapatkan air dari sumber dengan debit kecil.
Dengan menggunakan teknologi biolistrik, tim TMMD berhasil menemukan sumber mata air yang lebih deras dan layak konsumsi, yang kemudian dialirkan lebih dekat ke desa melalui sistem perpipaan. Kini, air bersih bukan lagi barang langka, dan warga Goeng mengungkapkan rasa syukur mereka yang mendalam.
Tak hanya membangun infrastruktur fisik, TMMD juga berkomitmen untuk menjaga lingkungan dengan menanam 750 batang mangrove di pesisir Desa Goeng. Penanaman ini bertujuan untuk melindungi desa dari ancaman abrasi yang selama ini menggerus garis pantai.
Selain itu, program ini juga membawa misi pemberdayaan melalui penyuluhan dan sosialisasi kepada warga. Berbagai topik, mulai dari wawasan kebangsaan, bela negara, kesehatan, hingga perlindungan perempuan dan anak, dibagikan kepada masyarakat.
Selama 30 hari di ketiga desa tersebut, para prajurit TNI tidak hanya mengedukasi, tetapi juga membantu warga untuk memahami peran mereka dalam menjaga desa dan keluarga.
Kegiatan ini memberikan kesempatan belajar yang berharga, terutama bagi masyarakat yang sebelumnya memiliki akses terbatas terhadap informasi penting.
TMMD ke-122 juga memberikan bantuan langsung yang sangat dirasakan oleh warga. Pasar murah, bantuan sembako, dan pengobatan massal diadakan untuk meringankan beban ekonomi dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
Pasar murah memungkinkan warga untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, sementara bantuan sembako menjadi pertolongan nyata bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan.
Pengobatan massal pun menjadi kesempatan bagi warga untuk mendapatkan layanan kesehatan yang selama ini sulit diakses.
Foto: Arsip TMMD
Namun, di atas semua itu, TMMD ke-122 juga menunjukkan betapa kuatnya semangat gotong royong di masyarakat. Warga dari berbagai latar belakang turut serta membantu para prajurit TNI dalam setiap tahap pembangunan.
Mereka menyumbangkan tenaga, waktu, dan bahan-bahan seadanya untuk memastikan setiap proyek selesai tepat waktu. Kebersamaan dan saling mendukung ini menjadikan TMMD bukan sekadar program pemerintah, tetapi sebuah gerakan sosial yang nyata dirasakan oleh masyarakat.
Kehadiran TMMD tak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun mental dan jiwa masyarakat, menanamkan kesadaran bahwa bersama-sama, perubahan besar bisa diwujudkan.
Dalam keterangannya Dandim 1512/Weda Letkol Inf Nugroho Notosusanto, S. Hub. Int mengatakan, kehadiran TMMD di wilayah ini bukan hanya untuk membangun infrastruktur, tetapi juga untuk menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat dan memperbaiki kualitas hidup mereka
"Kami memahami bahwa kebutuhan akan air bersih, rumah yang layak, dan fasilitas kesehatan adalah fondasi kesejahteraan masyarakat. Melalui upaya ini, kami berharap masyarakat di Desa Goeng, Akeici, dan Nusliko dapat menikmati hasil pembangunan yang membawa dampak nyata dalam keseharian mereka," kata Letkol Inf Nugroho Notosusanto dikutip Senin (4/11).
Letkol Nugroho menambahkan, keberadaan TMMD di Halmahera Tengah memiliki misi lebih dari sekadar pembangunan fisik. Program ini juga sebagai langkah untuk membangun jiwa kebersamaan dan memperkuat rasa kebangsaan.
"Sekaligus mengajak masyarakat untuk turut menjaga hasil pembangunan ini agar manfaatnya bisa dinikmati dalam jangka panjang. Semoga kegiatan ini menjadi awal yang baik bagi kemajuan desa-desa ini," ujarnya.
"Program TMMD adalah bukti nyata dari komitmen TNI untuk terus hadir mendampingi masyarakat. Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan kami, kami percaya desa-desa ini akan semakin mandiri dan sejahtera," katanya.
Warga Desa Nusliko, Ibu Lois (53) membenarkan sejak kecil ia selalu mandi dan buat air di pantai. Sebab, untuk bisa mengakses air bersih ia atau warga setempat harus menempuh perjalanan yang cukup jauh.
"Ketika mendengar ada program TMMD yang datang ke desa kami, awalnya saya tidak terlalu mengira dampaknya akan sebesar ini. Tapi setelah fasilitas MCK dan sumur bor dibangun, hidup kami terasa lebih layak," ujarnya.
Bukan hanya itu, yang membuatnya kian terharu adalah rumah yang kurang layak miliknya ikut dibangun dalam program ini. Untuk itu, ia bersama warga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap program ini.
"Fasilitas ini mengubah hidup kami, memberi kami harapan baru. Setiap kali saya melihat rumah dan MCK yang baru, hati saya berterima kasih kepada TNI yang membantu mewujudkan sesuatu yang dulu rasanya tidak mungkin. Program ini bukan sekadar bantuan fisik, tapi juga membuat kami, warga desa kecil ini, merasa dihargai dan diperhatikan," ujarnya.
Bagi warga Nusliko, Goeng, dan Akeici, TMMD ke-122 bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan sebuah awal yang membawa mereka menuju kehidupan yang lebih baik.
(inh/inh)