DPP PKS Tak Campuri soal Bawaslu Panggil Suswono Terkait 'Janda Kaya'

1 week ago 7

CNN Indonesia

Jumat, 08 Nov 2024 04:44 WIB

Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini mengaku kasus tersebut merupakan ranah timses dan DPW PKS DKI Jakarta. Cawagub nomor urut 1 Pilgub Jakarta, Suswono (kiri). CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS tak ikut campur soal pemanggilan Bawaslu kepada kader mereka sekaligus cawagub DKI Jakarta nomor urut 1, Suswono terkait laporan Ormas Betawi Bangkit jelang Pilkada 2024.

Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini mengaku kasus tersebut merupakan ranah timses dan DPW PKS DKI Jakarta. Menurut Jazuli, pihaknya hanya melakukan supervisi dalam kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebetulan itu kan ada timsesnya sendiri. Dan itu dikelola oleh teman-teman DKI. Kalau di DPP itu hanya supervisi," kata Jazuli di kompleks parlemen, Kamis (7/11).

Meski begitu, Jazuli mengatakan pihaknya akan meminta penjelasan dari pengurus partainya di DKI Jakarta terkait kasus tersebut. Hingga berita ini ditulis, DPW PKS belum angkat suara soal itu. CNNIndonesia.com, telah menghubungi Ketua DPW PKS Khoirudin lewat telepon dan pesan singkat namun tak mendapat respons.

"Karena itu supervisi, ya kita nanti tanya sama teman-teman timses yang ada di DKI," katanya.

Plt Presiden PKS Ahmad Heryawan juga irit bicara saat ditanya soal pemanggilan Suswono. Aher, sapaan akrabnya, meminta agar kasus itu ditanyakan langsung kepada yang bersangkutan.

"Nanti [ke] Pak Suswono, tanya," katanya.

Ormas Betawi Bangkit sebelumnya melaporkan Suswono ke Bawaslu Jakarta atas dugaan penistaan agama buntut pernyataan soal janda kaya, pada Selasa (29/10).

Pernyataan yang dimaksud yakni saat Suswono menghadiri deklarasi ormas yang digalang Fahira Idris dan Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10).

"Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur," ucap Suswono.

"Setuju ya? Coba ingat Khadijah enggak? Tahu Khadijah kan? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi waktu itu belum jadi Nabi. Masih 25 tahun," imbuhnya.

Pernyataan itu menuai kritik sebagian kalangan, meski dia telah menyampaikan permintaan maaf.

(thr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi