tim | CNN Indonesia
Senin, 11 Nov 2024 04:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Kapendam I/BB, Kolonel Inf Dody Yudha memastikan akan mengusut tuntas penyerangan yang dilakukan 33 prajurit TNI AD terhadap warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dody menuturkan pihaknya akan mengedepankan hukum dalam menangani kasus ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait peristiwa keributan yang melibatkan oknum prajurit TNI AD, Pangdam I/Bukit Barisan memastikan akan mengusutnya secara tuntas," ucap Dody di Media Centre Kodam I/BB, Jalan Rotan, Kecamatan Medan Petisah, Minggu (10/11/2024).
Dalam kasus ini, satu orang warga sipil meninggal dunia akibat penganiayaan. Tak hanya itu, belasan orang lainnya mengalami luka luka. Menurutnya warga sipil yang menjadi korban akan ditanggung biaya pengobatannya sampai sembuh oleh Kodam I/Bukit Barisan.
"Saat ini, semua korban yang sedang dirawat di RS Sembiring, Delitua, secepatnya dipindahkan ke RS Putri Hijau. Ini dilakukan untuk memberikan perawatan terbaik kepada para korban," jelasnya.
Dody menyebutkan berdasarkan pemeriksaan Pomdam I Bukit Barisan sebanyak 33 prajurit TNI AD diduga terlibat melakukan penyerangan warga. Tidak menutup kemungkinan jumlah prajurit yang terlibat terus bertambah.
"Sebanyak 33 oknum TNI AD yang terkonfirmasi dalam peristiwa ini juga sedang diselidiki Pomdam I Bukit Barisan. Tidak menutup kemungkinan jumlah personil yang terlibat akan terus bertambah," ujarnya.
Tak hanya itu, Dody menambahkan pihaknya masih mendalami motif dari penyerangan ini. Dia memastikan tak akan ada lagi penyerangan terhadap warga yang dilakukan prajurit TNI. Kodam I Bukit Barisan telah melakukan mediasi dengan perwakilan keluarga korban.
"Mediasi ini untuk memberi kepastian, tidak akan ada aksi lanjutan dari peristiwa yang telah terjadi," tegasnya.
Sebelumnya, puluhan prajurit TNI di Desa Cinta Adil, Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara pada Jumat (8/11) sekitar pukul 23.00 WIB.
Akibatnya, satu orang warga bernama Raden Barus meninggal dunia. Sedangkan belasan orang lainnya mengalami luka-luka. Penyerangan itu diduga bermula dari saling ejek. Penyerangan tersebut membuat warga mengalami trauma.
(fnr/rds)
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.