Pemerintah Modifikasi Cuaca di Jabodetabek Selama Natal dan Tahun Baru

1 month ago 19

CNN Indonesia

Selasa, 10 Des 2024 15:21 WIB

Pemerintah akan melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan di Jabodetabek selama libur Natal dan tahun baru (Nataru). Ilustrasi. Pemerintah akan melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan di Jabodetabek selama libur Natal dan tahun baru (Nataru). (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyatakan pemerintah akan melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jabodetabek selama libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).

Hal ini diputuskan usai rapat koordinasi tingkat menteri soal antisipasi banjir di wilayah Jabodetabek, Selasa (10/12).

"Modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BNPB bersama dengan BMKG maupun juga oleh pemerintah provinsi terutama oleh Pemprov DKI. Jadi modifikasi ini akan mengurangi curah hujan yang berlebihan," kata Pratikno di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (10/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pratikno menjelaskan upaya ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak curah hujan intensitas tinggi yang rawan menyebabkan banjir di Jabodetabek. Jika terjadi banjir, pemerintah sudah siap dengan sejumlah langkah-langkah yang disiapkan.

Pratikno menjelaskan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan sangat tinggi di wilayah mulai dari Sumatera, Jawa, sampai Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pratikno menambahkan pemerintah juga akan mengoptimalkan dan memperbaiki infrastruktur di daerah untuk menangani bencana. Pemerintah bakal membentuk posko koordinasi yang berisi kementerian dan lembaga di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Jangan sampai petugas teknis lengah. Kita apel siaga akan dilakukan rutin. Jadi tidak perlu rapat koordinasi. Sudah langsung koordinasi real time," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan modifikasi cuaca yang dilakukan pemerintah belakangan ini mampu menurunkan curah hujan hingga 30 persen.

Ia menjelaskan puncak hujan ekstrem diprediksi terjadi pada tanggal 15 Desember 2024. Kondisi ini dinilai perlu diwaspadai.

"[Tanggal 15 Desember] Bisa mencapai 100 milimeter per hari hujannya, sehingga perlu diwaspadai," kata Dwikorita.

(rzr/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi