Pemkot Solo Ajak Semua Pihak Sinergi Wujudkan Surakarta Bebas Stunting

1 week ago 8

Jakarta, CNN Indonesia --

Plt Wali Kota Teguh Prakosa menilai stunting merupakan permasalahan serius yang dihadapi masyarakat hingga hari ini. Teguh pun mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dan berperan aktif demi mewujudkan Solo bebas stunting pada 2024.

Stunting, yang ditandai dengan tinggi anak yang kurang sesuai usia akibat kekurangan gizi kronis, merupakan masalah serius yang berpotensi memengaruhi perkembangan fisik dan mental anak. Masalah stunting ini yang harus dicegah semua pihak sedini mungkin.

"Persoalan stunting persoalan masa depan anak yang sehat, bebas stunting. Pemkot Solo sangat serius menururnkan angka stunting," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upaya itu bisa dilakukan dengan melibatkan sekolah, masyarakat, hingga dunia usaha, program-program inovatif ini bertujuan mempercepat penurunan angka stunting di Solo. Sebagai langkah konkret, Pemkot Solo telah menggulirkan berbagai program inovatif yang tidak hanya memperhatikan kebutuhan gizi anak, tetapi juga melibatkan pendekatan ekonomi, pemberdayaan keluarga, serta pola asuh yang baik.

"Kita harus mengintervensi semua faktor penyebab risiko stunting. Perlu adanya edukasi menyeluruh bagi remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan seluruh keluarga," ucapnya.

Dalam upaya ini Pemkot Solo menyadari inovasi memiliki peran penting dalam mengentaskan stunting. Salah satunya Baby Cafe Bintangku. Inovasi dari Forum Kesehatan Kelurahan Mojosongo ini menyediakan MPASI (Makanan Pendamping ASI) sehat bagi bayi di bawah usia satu tahun.

1. Baby Cafe Bintangku

Inovasi dari Forum Kesehatan Kelurahan Mojosongo ini menyediakan MPASI (Makanan Pendamping ASI) sehat bagi bayi di bawah usia satu tahun. Program ini menyediakan delapan varian menu bubur yang bergizi dengan standar WHO, yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayuran. Selain menyediakan makanan, Baby Cafe juga menyediakan konsultasi kesehatan balita gratis oleh tim medis dari Puskesmas setempat.

2. Friday Breakfast at School (FBA)

Program ini diterapkan di SMP Negeri 5 Kota Solo untuk membiasakan siswa mengonsumsi sarapan bergizi setiap Jumat di minggu ketiga. Anak-anak diminta membawa bekal yang seimbang, sekaligus belajar mengenai isi piring yang sehat. Kegiatan ini bertujuan menanamkan kebiasaan hidup sehat yang diharapkan bisa berlanjut hingga dewasa.

3. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)

Program ini difokuskan pada siswa putri yang menerima TTD secara berkala guna mencegah anemia, menambah zat besi, serta menjaga daya tahan tubuh mereka. Pelaksanaan minum TTD dipantau langsung oleh guru serta melibatkan kader Generasi Sehat Indonesia (GESID) dan anggota Palang Merah Remaja (PMR).

4. Kelompok Pendukung Ibu Menyusui (KP-ASI)

KP-ASI adalah kelompok pendukung bagi ibu hamil dan ibu menyusui dengan bayi di bawah usia dua tahun. Kelompok ini membantu para ibu agar memberikan ASI eksklusif dan MPASI yang sesuai standar. Diskusi rutin diadakan setiap dua minggu sekali dengan pendampingan dari motivator terlatih.

5. Kampung Bebas Asap Rokok (KBAR)

Pemkot Solo menerapkan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di beberapa wilayah untuk mengurangi paparan asap rokok pada anak-anak. Di RW 29 Mojosongo, misalnya, warga bersama-sama mendirikan "Saung Rokok," yaitu tempat merokok khusus di luar pemukiman sehingga dapat melindungi anak-anak dari paparan asap rokok yang berpotensi meningkatkan risiko stunting.

6. Dapur Sehat (DASHAT)

Program DASHAT memberikan makanan bergizi kepada ibu hamil dan bayi di bawah usia dua tahun selama tiga hingga empat bulan. Program ini mendapatkan dukungan dana hibah dari Uni Emirat Arab dan dilaksanakan di beberapa wilayah seperti Kelurahan Sumber, Banjarsari.

7. Baby Spa

Baby Spa gratis disediakan bagi bayi berisiko stunting di beberapa kelurahan. Selain pijat, bayi juga mendapatkan terapi berenang yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan nafsu makan mereka.

8. Sultan Nikah Capingan (Konsultasi Pranikah)

Program ini adalah edukasi pranikah gratis bagi calon pengantin di Kota Solo. Melalui konsultasi pranikah ini, calon pasangan suami istri diberikan pengetahuan tentang pembangunan keluarga dan pencegahan stunting, sehingga mereka lebih siap dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang sehat.

Melalui berbagai program tersebut, Pemkot Solo terus berkomitmen dalam mencegah stunting dan menyiapkan generasi sehat ke depannya. Karena itu, Teguh pun mengimbau agar masyarakat, akademisi, pengusaha, tokoh agama, dan semua pihak dapat mengambil peran dan terlibat aktif dalam menurunkan angka stunting di Surakarta.

"Komitmen dan peran dari semua pihak sangat diharapkan dalam penurunan stunting di kota Surakarta. Mari kita wujudkan kota Surakarta bebas stunting di tahun 2024," tuturnya.

(ory/ory)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi