Tito Sindir Janji Lucu Calon Kepala Daerah: Ubah Padi Jadi Beras

2 days ago 4

CNN Indonesia

Rabu, 13 Nov 2024 10:25 WIB

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyindir janji-janji politik sejumlah calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2024 yang nyeleneh. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyindir janji-janji politik sejumlah calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2024 yang nyeleneh. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyindir janji-janji politik sejumlah calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2024 yang nyeleneh.

Hal itu Tito sampaikan saat membahas harmonisasi janji politik kepala daerah dengan presiden. Dia berkata dulu sering terjadi ketidakharmonisan kebijakan pusat dan daerah karena masing-masing pejabat punya janji politik masing-masing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada yang punya janji politik akan membuat inovasi mengatakan mengubah padi menjadi beras," kata Tito membuat seisi ruangan tertawa pada Rakor Kesiapsiagaan dan Kelancaran Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Jakarta, Rabu (13/11).

Tito tak menyebut nama calon kepala daerah itu. Namun, janji itu pernah disampaikan Calon Bupati Nganjuk Ita Triwibawati dalam debat. Pernyataan itu mengundang cibiran dari warganet.

Tito juga menyinggung janji politik seorang calon kepala daerah dengan bahasa yang tinggi. Dia tertawa karena sebenarnya janji itu justru merugikan rakyat.

"Ada lagi yang punya janji hebat, 'Kalau saya bupati, saya naikkan ekonomi mikro, dorong ekonomi makro, supaya inflasinya naik terus. Mantap. Saya bilang gitu," ujar Tito diikuti tawa riuh peserta.

"Mantap ini inflasi harga naik terus. Kau langsung didemo sama rakyat. Dia enggak ngerti apa itu ekonomi mikro ekonomi makro," ujar Tito tertawa.

Janji itu disampaikan oleh Calon Wakil Bupati Tangerang Irvansyah Asmat. Pernyataan itu menjadi bulan-bulanan warganet.

Dalam kesempatan itu, Tito menjelaskan alasan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024. Pilkada digelar di tahun yang sama dengan pilpres dan pileg untuk pertama kalinya.

Menurutnya, hal itu dilakukan agar kebijakan presiden senada dengan kebijakan gubernur, bupati, dan wali kota. Dengan begitu, pembangunan jangka menengah lima tahunan akan harmonis.

(dhf/fra)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi