Ayo Beralih dari FOMO ke JOMO, Lakukan 7 Kebiasaan Ini

5 days ago 6

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Selamat tinggal FOMO, selamat datang JOMO! Anda bisa mulai menikmati waktu bersama diri sendiri tanpa ketakutan ditinggalkan dengan melakukan sejumlah kebiasaan.

Fear of missing out (FOMO) umum dialami banyak orang, terlebih era digital seperti sekarang. Orang beramai-ramai makan di restoran yang sedang 'hype', menonton konser artis favorit di barisan depan, atau berlibur ke negara impian. Namun, Anda belum atau tidak memiliki kesempatan itu.

"FOMO dalam beberapa hal merupakan versi modern dari 'mengikuti tren'. Dengan FOMO, pandangan seseorang tertuju pada apa yang dilakukan orang lain, alih-alih sepenuhnya hadir di tempat dia berada," kata psikolog Cathy Sullivan-Windt, mengutip dari HealthCentral.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fokus pada rasa takut akan ketinggalan sesuatu umumnya mengarah pada rasa kecewa, distraksi, dan rasa tidak puas. FOMO, kata Sullivan-Windt, berhubungan dengan stres, masalah tidur, dan kelelahan.

Kebiasaan yang mampu ubah FOMO jadi JOMO

Mulai sekarang, sebaiknya mulai rangkul joy of missing out (JOMO), yakni menemukan kegembiraan dan kepuasan untuk tidak ikut serta atau melewatkan kegiatan. Dalam hal ini, JOMO mengajak Anda untuk memprioritaskan diri sendiri.

"JOMO memungkinkan Anda untuk menjadi diri sendiri yang autentik dan jujur, tentang apa yang benar-benar ingin Anda lakukan dan apa yang Anda hargai," ujar psikolog Susan Albers, dikutip dari Cleveland Clinic.

Berikut beberapa kebiasaan yang membantu Anda belajar beralih dari FOMO menjadi JOMO.

1. Nikmati waktu tanpa gawai

Albers berkata, membatasi akses ke media sosial dapat mengurangi kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Jika sulit, Anda bisa fokus untuk mengurangi screen time. Misalnya, jika biasanya per hari Anda akan menghabiskan waktu 2 jam untuk scrolling media sosial, maka kini kurangi menjadi 1 jam saja.

2. Punya batasan

Pernah kewalahan dengan berbagai agenda selama seminggu kemarin? Rasanya sayang jika melewatkan satu agenda saja.

"Coba lah untuk lebih selektif tentang bagaimana Anda mengatur waktu Anda," saran Albers.

Cek lagi apa partisipasi dalam satu acara memang membuat Anda gembira. Jika Anda tahu bakal merasa tidak nyaman, sebaiknya pikirkan untuk membatalkannya.

3. Belajar untuk tidak multitasking

Ilustrasi histeriaIlustrasi. Menghindari multitasking, salah satu kebiasaan yang bisa mengubah FOMO menjadi JOMO. (iStock/Edwin Tan)

Mengerjakan berbagai hal dalam waktu bersamaan mungkin terdengar hebat. Namun, Anda sebenarnya jadi tidak fokus atau benar-benar 'hadir' dalam satu aktivitas.

Saat mandi, fokus pada kegiatan mandi saja, bukan mandi sambil membalas pesan atau email. Kegiatan cuci piring sebaiknya tanpa diganggu oleh panggilan telepon atau podcast.

4. Katakan 'tidak'

Mengatakan 'tidak' sejalan dengan menetapkan batasan. Anda tidak perlu merasa tidak nyaman mengatakan ini. Pun Anda tidak perlu minta maaf karena berkata 'tidak'.

Berkata 'tidak' berarti Anda memutuskan memprioritaskan diri sendiri dan kesejahteraan Anda.

5. Gunakan panca indera

Belajar untuk fokus ketika melakukan sesuatu atau berada di suatu tempat. Anda bisa mencium aroma makanan sebelum bersantap, menikmati angin yang menyentuh kulit, atau dinginnya air ketika mandi.

6. Menatap mata lawan bicara

Tanpa sadar, sebagian orang tidak menatap lawan bicara ketika mengobrol. Kadang sibuk dengan makanan, gawai atau suasana sekitar.

Sebaiknya saat mengobrol, usahakan untuk menatap mata lawan bicara atau titik tengah antara kedua mata. Kebiasaan ini membuat Anda bisa lebih fokus dan benar-benar hadir buatnya.

7. Tarik napas mendalam

Sering hilang fokus? Ada cara sederhana untuk kembali ke 'jalurnya'.

Anda cukup tarik napas panjang selama empat hitungan, tahan selama dua sampai tiga hitungan dan embuskan perlahan.

Selama menarik dan mengembuskan napas, fokus pada sensasi udara yang masuk ke saluran napas. Ulangi sampai muncul perasaan tenang.

(els/asr/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi