Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah hewan lebih sering terlihat di musim hujan. Beberapa di antaranya patut diwaspadai.
Musim hujan, selain merupakan musim 'kedatangan' penyakit, juga musim hewan atau serangga banyak bermunculan.
Sebagian hewan jadi lebih banyak terlihat sebab menghindari hujan, sebagian lain menjadikan musim hujan sebagai musim yang pas untuk berkembang biak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada hewan atau serangga yang sesungguhnya tak perlu dikhawatirkan. Namun, ada yang patut diwaspadai sebab bisa memicu sejumlah gangguan kesehatan.
1. Nyamuk
Di musim hujan, populasi nyamuk semakin bertambah. Nyamuk memanfaatkan genangan untuk meletakkan telur yang nantinya jadi jentik-jentik nyamuk.
Beberapa jenis nyamuk gigitannya sangat mengganggu dan memicu gatal. Namun, jenis Aedes Aegypti, Aedes Albopictus, dan Anopheles masing-masing merupakan pembawa virus dengue dan malaria.
2. Kecoak
Kecoak semakin sering muncul selama musim hujan. Serangga ini bakal mencari tempat berlindung yang hangat dan lembap.
Anda musti rajin mengecek kebersihan dapur sebab kecoak biasa mencari remah-remah makanan.
Selain itu, hati-hati dengan serangga ini sebab mereka bisa membawa bakteri penyebab penyakit seperti Salmonella.
3. Semut
Semut terbilang serangga yang tidak terlalu mengancam. Namun, keberadaannya kerap mengganggu. Pasalnya, di musim hujan, mereka sangat mudah berkumpul untuk setitik remah makanan yang jatuh bahkan air mineral sekali pun.
Musim hujan membuat sarang semut rusak dan persediaan makanan mereka hanyut. Tak heran mereka kerap terlihat di sudut-sudut rumah, bahkan membuat sarang.
4. Lalat
Ilustrasi. Lalat, salah satu hewan yang sering muncul di musim hujan. (iStockphoto/RHJ)
Punya makanan yang belum habis dimakan? Sebaiknya tutup rapat atau simpan dalam lemari penyimpanan agar terhindar dari lalat.
Lalat sebenarnya eksis di berbagai musim. Namun di musim hujan, populasinya lebih banyak sebab lingkungan yang lembap menciptakan kondisi ideal buat telur lalat menetas.
Mengutip dari Balitbangkes Kemenkes, lalat bisa menyebabkan diare, kolera, disentri, dan tifus perut.
5. Laron
Laron sebetulnya merupakan rayap dewasa yang memiliki sayap. Dalam sebuah koloni, sebenarnya rayap tidak punya sayap. Namun, beberapa di antaranya mencapai bentuk bersayap dan keluar dari sarang untuk mendekati cahaya.
Laron tidak berbahaya. Bahkan di beberapa daerah, laron ditangkap untuk dikonsumsi sebagai camilan.
Namun, laron bisa memicu rumah jadi kotor sebab sayap mereka yang rontok.
6. Ular
Ular aktif muncul ke permukaan tanah selama musim hujan. Selain karena vegetasi yang lembap dan subur, mangsa ular lebih aktif di permukaan tanah.
Anda bakal sering melihat ular yang berburu dan mengumpulkan energi guna berkembang biak.
7. Lintah
Musim hujan membuka peluang Anda menemukan lintah. Kondisi rumah dekat semak atau rawa, saluran pembuangan terbuka, banjir, memang memperbesar kemungkinan lintah masuk rumah.
Sekali menempel di kulit, hewan parasit ini akan menghisap darah. Bekas luka gigitan biasanya menimbulkan gatal.
Namun pada beberapa kasus, orang bisa tertular penyakit akibat kuman pada mulut lintah.
(els/asr)